Senin, 24 November 2008

Paradigma pendidikan modern

pendidikan modern, dimana falsafi pendidikan melihat seorang anak sebagai manusia yang sedang tumbuh dengan sejumlah potensi yang dimilikinya. Anak bukanlah tong kosong yang bisa diisi apa saja tanpa seleksi pilihan dari diri sendiri. Pendidikan bukan semata-mata proses transformasi, tetapi lebih pada proses internalisasi. Anak dengan demikian bukan semata-mata obyek pasif, tetapi juga subyek yang aktif yang bisa membedakan dan memilih, bisa menentukan kata hati, bisa mengungkapkan perasaan, bisa mengexpresikan kebenaran, keindahan, dan pilihan-pilihan lain di luar pilihan orang tua dan guru. Peran guru lebih bersifat fasilitator dan aksesator bagaimana anak mampu menemukan diri, mengembangkan diri dan juga sebagaimana anak mampu menemukan diri, mengembangkan diri dan juga sebagaimana dikemukakan maslow, anak harus diberi kesempatan untuk melakukan aktualisasi diri (self actualization) sebagai kebutuhan tertinggi manusia di samping kebutuhan sebelumnya seperti kebutuhan bilogis, rasa aman, dicintai dan penghargaan.

Tidak ada komentar: