Selasa, 02 Desember 2008

Peran Guru BK Hadapi Ujian Nasional

Ujian Nasional telah menunggu kita, lambat atau cepat harus dihadapi oleh siswa. Siswa dengan serius mempersiapkan diri untuk lulus, sehingga hajat nasional ini membutuhkan energi besar dan melibatkan banyak unsur yang terkait.
Persiapan ujian nasional tidak hanya terbatas pada penguasaan materi oleh guru mata pelajaran saja, namun aspek psikologis, motivasi, ketenangan, kecemasan, kepercayaan diri dan lainnya juga sangat berpengaruh terhadap suksesnya ujian nasional. Lalu siapa yang bertanggung jawab untuk menggarap bidang psikologis itu?
Tentunya guru Bimbingan dan Konseling (BK). Guru BK harus mengetahui, dan paham tugas yang harus dilakukan untuk mempersiapkan siswa menghadapi ujian nasional.
Peran Guru BK:
Ngayomi, Guru Bimbingan dan Konseling dapat menjadi pengayom para siswanya, sehingga siswa merasa terlindungi, dan mendapat ketenangan dalam belajar di sekolah. Agar menjadi pelindung siswa, maka guru BK bekerja secara professional, dengan menguasai pekerjaan ke-BK-an.
Ngayemi, siswa akan merasa tenteram hatinya, tidak takut menghadapi ujian. Hal ini akan tercipta manakala siswa sudah menguasai materi pelajaran yang akan diujikan.
Njenjemi, artinya guru BK dapat membuat siswa kerasan, betah di sekolah, sehingga tidak terjadi pembolosan, siswa terlambat, tidak mengikuti kegiatan di kelas atau tidak mengikuti pendalaman materi lainnya.
Motivasi, guru BK selalu memberikan dorongan semangat belajar, semua dapat dicapai siswa, manakala ada usaha yang maksimal.
Mediasi, bila ada permasalahan dengan teman, orang tua atau yang lain, guru BK berperan sebagai jembatan untuk menyelesaikan masalah siswa.
Nyontoni, guru BK harus dapat dijadikan contoh siswanya, seperti datang ke sekolah lebaih awal, disiplin.
Ngajeni, guru BK tetap menghargai kondisi siswa dengan apa adanya, menerima segala permasalahan dan latar belakangnya, yang selanjutnya berusaha semaksimal mungkin untuik mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Maringi, bila memungkinkan, guru BK juga memberi bantguan yang dibutuhkan siswa, misalnya soal-soal latihan ujian, buku-buku penunjang lainnya, bahkan membantu permasalahan keuangan siswa.
Niliki. Menengok kehadiran siswa di kelas, menengok siswa yang sakit, bahkan berkunjung ke rumah bila memnungkinkan, sehingga guru BK dapat berkomunikasi langsung dengan orang tua, sekaligus mengetahui kondisi siswa yang sebenarnya.
Ndongani, karena kita adalah hamba Allah yang banyak keterbatasannya, maka perlu disertai usaha batin, yaitu berdo’a untuk kelancaran, kesuksesan ujian nasional.

1 komentar:

Khalid Z mengatakan...

om, bisa tolong di jelsakan pengertian konselor yang kreatif dan produktif? masih bingung nih om?