Selasa, 02 Desember 2008

Konsep Diri

1. Pengertian Konsep Diri
Hurlock (1980:237), Konsep diri sebenarnya ialah konsep seseorang dari siapa dan apa dia itu, konsep diri merupakan bayangan cermin, ditentukan sebagian besar oleh peran dan hubungan dengan orang lain, dan apa yang kiranya reaksi orang lain terhadapnya. Konsep diri ideal ialah gambaran seseorang mengenai penampilan dan kepribadian yang didambakannya.
Rini (2002:1) Konsep diri dapat didefinisikan secara umum sebagai keyakinan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap dirinya. Seseorang mempunyai konsep diri negatif jika ia meyakini dan memandang bahwa dirinya lemah, tidak berdaya, tidak dapat berbuat apa-apa, tidak kompeten, gagal, malang, tidak menarik, tidak disukai dan kehilangan daya tarik terhadap hidup. Orang yang mempunyai konsep diri negatif akan cenderung bersikap pesimistik terhadap kehidupan dan kesempatan yang akan dihadapinya. Ia tidak melihat tantangan sebagai kesempatan, namun lebih sebagai kegagalan. Sebaliknya seorang yang mempunyai konsep diri positif akan terlihat lebih optimis, penuh percaya diri dan selalu bersikap positif terhadap segala sesuatu, juga terhadap kegagalan yang dialaminya. Kegagalan bukan dipandang sebagai kematian, namun lebih menjadikannya sebagai penemuan dan pelajaran berharga unuk melangkah ke depan. Orang dengan konsep diri positif akan mampu menghargai dirinya dan melihat hal-hal yang posiif yang dapat dilakukan demi keberhasilan di masa yang akan datang.
Pernyataan tersebut di atas diperkuat oleh Pendapat William D. Brooks (Rakhmat, 2003:99) mengemukakan bahwa konsep diri sebagai “those phisical, social, and psychological perceptions of ourselves that we have derived from experiences and our interaction with other”. Yang artinya konsep diri adalah pandangan dan perasaan kita tentang diri kita. Persepsi tentang diri ini boleh bersifat psikologi, sosial, dan fisik.
Konsep diri mempunyai peranan penting dalam pembentukan sikap individu. Sartain (Purwanto, 2000:122) mengemukakan tentang the self sebagai berikut “The Self is the as known to and felt about by the individual”.The Self adalah individu sebagaimana dipandang atau diketahui dan dirasakan oleh individu itu sendiri.
Konsep diri merupakan bagian penting dari self. James dan Gerald (Japar, 1993:29) berpendapat bahwa self merupakan perasaan mengenai diri sendiri yang akan berkembang menjadi konsep diri dan merupakan fokus pembentukan kepribadian yang selalu dipelihara dan mengalami perubahan.
Johnson dan Medinnus (Japar, 1993:30) mengartikan konsep diri sebagai sikap individu terhadap fisik dan tingkah lakunya. Senada dengan Johnson dan Medinnus, Secord dan Backman (Japar, 1993:30) Mengemukakan bahwa konsep diri adalah suatu rangkaian pemikiran dan perasaan terhadap diri sendiri yang meliputi tubuh, penampilan dan perilaku. Pendapat yang senada dikemukakan oleh Angrilli dan Helfat (Japar, 1993:30) bahwa konsep diri adalah sebagai pandangan yang dimiliki setiap orang mengenai dirinya sendiri, termasuk evaluasi personal mengenai berbagai karakteristiknya.
Suryabrata (1990:289–299) mengemukakan bahwa bagi individu konsep diri dapat berupa objek dan sekaligus proses sebagai objek bearti individu menunjukan sikap, perasaan, pengamatan dan penilaian seseorang terhadap dirinya. sedangkan sebagai proses, konsep diri merupakan suatu kesatuan dari aktivias berpikir mengingat dan mengamati.
Diyatna (1987:170) mengemukakan konsep diri merupakan gambaran tentang diri atau tentang pandangan yang dimiliki oleh seseorang tentamg dirinya. Konsep diri itu merupakan apa yang dipikirkan dan dirasakan seseorang tentang dirinya . jadi ada kemampuan kognitif dan afektif serta keseluruhan sikap dan keyakinan pada dirinya sendiri.
Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa konsep diri merupakan sikap dan pandangan individu tentang seluruh keadaan dirinya sendiri. Dalam penelitian ini konsep diri siswa menurut penulis yaitu merupakan pandangan siswa tentang seluruh keadaan dirinya sendiri mencakup pandangan tentang fisik, psikis, religius, akademik, dan sosialnya yang akan berpengaruh terhadap pretasi belajarnya.
2. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri
Konsep diri merupakan hasil yang dicapai melalui konsep interaksi dan berdasarkan pengalaman-pengalaman yang diterima anak. Pengalaman ini merupakan hasil eksplorasi anak terhadap lingkungannya dan refleksi diri yang diterima dari orang lain yang berarti dalam kehidupannya sehari-hari.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut Hurlock (1980:235) adalah:
a. Usia Kematangan
Remaja yang matang lebih awal, yang diperlakukan seperti orang yang hampir dewasa, mengembangkan konsep diri yang menyenangkan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan baik. Remaja yang matang terlambat, yang diperlakukan seperti anak-anak, merasa salah dimengerti dan bernasib kurang baik sehingga cenderung berperilaku kurang menyesuaikan diri.
b. Penampilan diri
Penampilan diri yang berbeda membuat remaja merasa rendah diri meskipun perbedaan yang ada menambah daya tarik fisik. Tiap cacat fisik merupakan sumber yang memalukan yang mengakibatkan perasaan rendah diri. Sebaliknya daya tarik fisik menimbulkan penilaian yang menyenangkan tentang ciri kepribadian dan menambah dukungan sosial.
c. Kepatutan Seks
Kepatutan seks dalam penampilan diri minat, dan perilaku membantu remaja mencapai konsep diri yang baik. Ketidakpatutan seks membuat remaja sadar diri dan hal ini memberi akibat bentuk pada perilakunya.
d. Hubungan Keluarga
Seorang remaja yang mempunyai hubungan yang erat dengan anggota keluarga akan mengidentifikasikan diri dengan orang ini dan ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama. Bila tokoh ini sesama jenis, remaja akan tertolong untuk mengembangkan konsep diri yang layak untuk jenis seksnya.
e. Nama dan Julukan
Remaja peka dan merasa malu bila teman-teman sekelompok menilai namanya buruk atau bila mereka memberi julukan yang bernada cemoohan.
f. Teman-teman Sebaya
Teman-teman sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara. Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang konsep teman-teman tentang dirinya, dan kedua, ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh kelompok.
g. Kreatifitas
Remaja yang semasa kanak-kanak didorong agar kreatif dalam bermain dan dalam tugas-tugas akademis, mengembangkan perasaan individualitas dan identitas yang memberi pengaruh yang baik pada konsep dirinya. Sebaliknya, remaja yang sejak awal masa kanak-kanak didorong untuk mengikuti pola yang sudah diakui akan kurang mempunyai perasaan identitas dan individualitas.
Seringkali diri kita sendiri yang meyebabkan persoalan bertambah rumit dengan berpikir yang tidak-tidak terhadap suatu keadaan atau terhadap diri kita sendiri. Namun, dengan sifatnya yang dinamis, konsep diri dapat mengalamai perubahan ke arah yang lebih posiif. Rini (2002:2) Langkah-langkah yang perlu diambil untuk memiliki konsep diri positif sebagai berikut:
1) Bersikap obyekif dalam mengenali diri sendiri.
Jangan abaikan pengalaman positif atau pun keberhasilan sekecil apa pun yang pernah dicapai. Lihatlah talenta, bakat dan potensi diri dan carilah cara dan kesempatan untuk mengembangkannya. Janganlah terlalu berharap bahwa akan mampu membahagiakan semua orang atau melakukan segala sesuau sekaligus.
2) Tidak ada orang lain yang lebih menghargai diri kita selain diri sendiri.
Jikalau kita menghargai diri sendiri, tidak dapat melihat kebaikan yang ada pada diri sendiri, tidak mampu memandang hal-hal baik dan positif terhadap diri, bagaimana kita bisa menghargai orang lain dan melihat hal-hal baik yang ada dalam diri orang lain secara positif, jika kita tidak bisa menghargai orang lain, bagaiman orang lain bisa menghargai diri kita?
3) Jangan memusuhi diri sendiri
Peperangan terbesar dan paling melelahkan adalah peperangan yang terjadi dalam diri sendiri. Sikap menyalahkan diri sendiri secara berlebihan merupakan pertanda bahwa ada pemusuhan dan peperangan antara harapan ideal dengan kenyataan diri sejati (real self). Akibatnya, akan timbul kelelahan mental dan rasa frustasi yang dalam serta makin lemah dan negatif konsep dirinya.
4) Berpikir positif dan rasional
Jadi, semua itu banyak tergantung pada cara kita memandang segala sesuatu, baik itu persoalan pribadi maupun terhadap seorang. Jadi, kendalikan pikiran kita jika pikiran itu mulai menyesakan jiwa dan raga.
Smith (Japar, 1993:46) mengemukakan bahwa orang yang memiliki konsep diri tinggi lebih bebas mengemukakan pendapat dan cenderung memiliki motivasi tinggi untuk mencapai prestasi. Sedangkan orang yang memiliki konsep diri rendah memiliki deskripsi yang bertentangan dengan gambaran ciri-ciri orang memiliki konsep diri tinggi, rasa tidak aman, kurang penerimaan diri dan harga diri rendah.
Dari beberapa teori di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa konsep diri mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a) Ciri-ciri konsep diri positif adalah sebagai berikut:
(1) Pengetahuan yang luas dan bermacam-macam tentang diri.
(2) Memiliki harga diri yang tinggi.
(3) Memiliki pengharapan realistis.
(4) Individu merasa setara dengan orang lain.
(5) Individu yakin kemampuannya dalam mengatasi masalah.
(6) Individu menerima pujian tanpa rasa malu.
(7) Individu menyadari bahwa setiap orang mempunyai berbagai perasaan dan keinginan serta perilaku yang tidak seluruhnya disetujui oleh masyarakat.
(8) Individu mampu memperbaiki dirinya karena ia sanggup mengungkap aspek-aspek kepribadian yang tidak disengaja dan berusaha mengubahnya.
(9) Bertindak bijaksana, perbuatan dan tindakan diselarasakan pikiran yang sehat, rasional dan perasaan antusias serta pengalaman yang matang.
(10) Dapat mewujudkan kemauan menjadi suatu prestasi.
(11) Fleksibilitas, penuh tanggung jawab, sehingga individu mampu menerima gagasan baru dan pendapat orang lain.
b) Ciri-ciri konsep diri negatif.
(1) Pengatahuan yang tidak tepat tentang diri sendiri.
(2) Pengharapan yang tidak realistis.
(3) Harga diri yang rendah.
(4) Peka terhadap kritik.
(5) Bersifat responsive sekali terhadap pujian.
(6) Terlalu kritis, tidak sanggup mengaku dan menghargai kelebihan orang lain.
(7) Bersifat pesimis terhadap kompetisi ditandai dengan keengganan untuk bersaing.

Tidak ada komentar: