Selasa, 02 Desember 2008

Out Door Study 3rd Grade

SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto
Out Door Study 3rd Grade
“Menumbuhkan Self Actualization murid”

Kamis, 13 November 2008 Experimental Fakultas Peternakan Universitas Jendral Soedirman Purwokerto dipenuhi ratusan murid dan guru kelas 3 SD Al Irsyad Al Islamiyyah 01 Purwokerto, untuk mengikuti kegiatan Out Door Study. Out Door Study merupakan Program pembelajaran dimana murid mempelajari sesuatu langsung dari sumbernya baik berupa alam, lingkungan sekitar dan nara sumber yang berkompeten.
Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 diawali dengan penjelasan/pengarahan oleh Kepala Experimental Fakultas Peternakan Unsoed. sinar matahari pagi yang cerah mengiringi murid-murid yang dengan semangat mendengarkan penjelasan Bapak Drh. Sufiriyanto tentang peternakan Unsoed yang disampaikan dengan menarik sehingga anak-anak semakin penasaran untuk segera melihat secara langsung apa saja yang ada di Experimental Fakultas Peternakan Unsoed ini.
Ustadzah Ririn Nursanti, S.Pd.I Wakil Kepala Sekolah Level 3 disela-sela kegiatan menjelaskan Out Door Study ini murid akan belajar secara langsung mengamati pertumbuhan dan perkembangan hewan, dan kegiatan ini bertujuan mengajak murid belajar langsung dari sumbernya, dan mentafakuri ayat Allah, khusunya surat An-Nahl [16]:5, (“Dan hewan ternak telah diciptakanNya untuk kamu, padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, sebagiannya kamu makan.”)
Murid-murid dibagi 5 kelompok sesuai kelasnya masing-masing secara bergantian mengobservasi di tiap-tiap Sub peternakan yang meliputi sub pemerasan susu sapi, sub peternakan ayam potong, sub peternakan kambing, dan sub peternakan sapi potong.
Pandu Harya Sembada Murid kelas 3 Al Khazini menceritakan pengalamanya selama melaksanakan observasi: “Saya merasa senang bisa melihat secara langsung proses pemerasan susu sapi dan bagaimana agar kambing, ayam, sapi bisa cepat besar. yaitu harus dirawat, diberi makan dan minum secara teratur”.
Kegiatan ini sesuai dengan falsafi pendidikan modern, dimana melihat seorang anak sebagai manusia yang sedang tumbuh dengan sejumlah potensi yang dimilikinya. Anak bukanlah tong kosong yang bisa diisi apa saja tanpa seleksi pilihan dari diri sendiri. Pendidikan bukan semata-mata proses transformasi, tetapi lebih pada proses internalisasi. Dengan demikian anak bukan semata-mata obyek pasif, tetapi juga subyek yang aktif yang bisa membedakan dan memilih, bisa menentukan kata hati, bisa mengungkapkan perasaan, bisa mengexpresikan kebenaran, keindahan, dan pilihan-pilihan lain di luar pilihan orang tua dan guru. Peran guru lebih bersifat fasilitator dan aksesator bagaimana anak mampu menemukan diri, mengembangkan diri dan juga sebagaimana anak mampu menemukan diri, mengembangkan diri dan juga sebagaimana dikemukakan maslow, anak harus diberi kesempatan untuk melakukan aktualisasi diri (self actualization) sebagai kebutuhan tertinggi manusia di samping kebutuhan sebelumnya seperti kebutuhan bilogis, rasa aman, dicintai dan penghargaan.

Tidak ada komentar: