Senin, 05 Januari 2009

Sarkasme

.!! mau macam-macam ya sama aku, tak bunuh kamu!!”
Kamu kaya monyet!!!
Begitulah kira-kira kata-kata kotor yang tidak patut diucapkan oleh seorang anak didik. Mengapa terjadi?

Sebab – sebab :
· Pengaruh media
· Pola didik / pola asuh di rumah.
· Salah pergaulan/ berkelompok dengan sebaya yang bertindak kurang baik (kata-kata, perilaku).

Solusi
· Membuat kontrak belajar/ perilaku yang dapat menimbulkan sikap teliti.
· Diet media, perilaku.
· Memilih teman dan kelompok yang baik.

Kurang Teliti

“Arfan, Arfan . . . mengapa kok salah lagi? Ibu sudah berkali-kali mengingatkan harus teliti, jangan tergesa-gesa! Kan jadi salah lagi.” Kata ibunya sambil menunjukkan rasa kecewanya karena hasil yang diperoleh Arfan tidak sesuai dengan target yang diinginkan. Dalam kenyataannya Arfan memang mempunyai kebiasaan kurang teliti dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.
“Bu, tadi waktunya nggak cukup kalau tidak selesai bagaimana?” Jawab Arfan kepada ibunya. “Iya, iya . . . tapi kamu harus teliti supaya nggak banyak salah.” Tambah ibu sambil menutup buku Arfan yang tadi telah diperiksa.
Kasus yang dimiliki Arfan “Kurang teliti” memang banyak dialami oleh anak-anak yang lain. Mengapa bisa begitu?
Sebab – sebab :
· Tergesa – gesa, anak-anak memang sering tergesa-gesa dalam hal mengerjakan tugas, karena anak-anak belum bisa mengatur waktu yang ada/ yang disediakan sehingga menyebabkan kurang teliti dalam mengerjakan tugas.
· Mudah bosan, sesuatu yang tidak menarik bagi anak-anak maka tidak akan sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas tersebut, sehingga dapat menimbulkan kurang teliti dalam mengerjakan tugas.
· Gangguan kesehatan, pusing, penglihatan kurang jelas, dan sakit bagi anak-anak memang sangat mengganggu sehingga dapat mengakibatkan kurang teliti saat mengerjakan tugas.
· Kurang konsentrasi, konsentrasi sangat penting bagi anak-anak untuk menerima sesuatu yang dipelajari, apabila konsentrasi tidak terpusat maka dapat menimbulkan kurang teliti pada anak.
· Belum tahu baik dan buruknya permasalahan atau akibat dari kurang teliti.
Solusi
· Memberikan waktu yang cukup bagi anak untuk melaksanakan tugas sehingga anak tidak tergesa-gesa dengan demikian anak akan lebih teliti.
· Memberikan sikap empati pada anak sehingga anak merasa tenang dan mendorong anak mengerjakan lebih teliti.
· Tugas-tugas yang diberikan harus sesuai dengan perkembangannya agar anak tertarik dalam mengerjakan tugas dengan senang dan teliti.
· Memberikan bimbingan akhlak pada anak.
· Melatih konsentrasi anak dalam waktu yang lebih lama.